Apa Itu Teori Warna? Berikut Manfaat Menggunakannya
Apa itu teori warna dan apa manfaat menggunakannya? Ubahgambar sebagai tool editing online akan mencoba menjabarkan sekaligus pentingnya menerapkannya dalam desain.
Banyak definisi teori warna menurut para ahli, misalnya teori warna Munsell, teori warna Brewster, atau teori warna menurut Isaac Newton. Pada intinya, dengan memahami teori tersebut akan memberi kemudahan dalam melakukan editing visual.
Baca juga: Cara Membuat Infografis yang Menarik dan Informatif
Teori warna atau color theory seolah berperan sebagai sebuah pedoman. Ya, jika di matematika ini mirip rumus, maka di dunia desain grafis color theory layaknya dasar untuk desainer memberi kesan tertentu pada hasil desainnya.
Komposisi warna memberi kesan kepada yang melihat terutama 90 detik pertama, apakah hasil desain dianggap bagus atau sebaliknya. Dan faktanya, salah satu yang menentukan pada 90 detik pertama itu adalah kombinasi warna dengan teori yang tepat.
Apa Itu Teori Warna Menurut Para Ahli?
Aspek warna punya peran vital dalam semua jenis desain, baik itu desain produk, logo perusahaan, poster, hingga banner dan gambar website.
Anda yang sedang mendesain gambar dan membutuhkan tool sederhana, misalnya untuk ubah format gambar, kompres ukuran, potong gambar, atau yang lainnya. Bisa langsung menggunakan tool yang disediakan oleh ubahgambar, selain gratis, di sini juga menjaga privasi untuk semua pengguna.
Langsung saja, berikut penjelasan atau pengertian teori warna (color theory) menurut para ahli yang populer.
1. Teori Warna Isaac Newton
Menurut Isaac Newton, color theory adalah pemecahan pada warna spektrum sinar matahari yang menghasilkan berbagai macam warna lain yang beragam. Pengertian tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sir Isaac Newton pada warna merah, jingga, kuning, biru, dan ungu.
2. Teori Warna Munsell
Menurut Munsell, teori warna adalah warna pokok yang terdiri dari merah, kuning, hijau, biru, dan jingga; warna sekunder terdiri dari hijau muda, hijau tua, biru tua, dan nila. Pada setiap jenis warna, menurut Munsell, memiliki aspek fisik maupun psikis yang berpengaruh langsung pada hasil desain.
3. Teori Warna Brewster
Menurut Brewster, teori warna adalah kelompok warna yang terdiri dari warna primer, sekunder, tersier, dan netral. Dalam mengemukakan teori tersebut, Brewster menyajikan dalam sebuah lingkaran, yang disebut sebagai lingkaran warna Brewster. Bahkan hingga sekarang, lingkaran warna itu masih banyak digunakan dalam ilmu seni lukis murni maupun terapan.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat menarik sebuah garis merah bahwa antara satu orang dengan orang lainnya punya preferensi warna yang berbeda. Ada yang suka suatu warna, namun orang lain tidak suka warna itu.
Memahami teori warna pada intinya untuk membuat komposisi yang apik, sehingga semua orang bisa menyukai warna tanpa terkecuali. Tujuan ini memang sulit untuk dilakukan, setidaknya dengan teori warna desainer mampu memperbanyak persentase orang yang suka pada warna itu.
Manfaat Menggunakan Teori Warna dalam Dunia Desain Grafis
Berangkat dari pemahaman kalau sebuah desain grafis tidak hanya menggunakan satu jenis warna. Tetapi merupakan serangkaian atau kombinasi yang membentuk komposisi tertentu.
Maka, memahami warna dapat memberi manfaat dalam branding, marketing, hingga selling. Umumnya, desainer akan menyesuaikan palet warna dengan teori berdasarkan warna dominan atau ciri khas perusahaan.
Contoh mudahnya, Tokopedia, dengan warna dominan hijau. Pada setiap desain poster dan banner darinya, mayoritas menggunakan warna hijau. Dengan kata yang lebih sederhana, teori warna dapat membentuk identitas suatu brand.Demikian penjelasan apa itu teori warna serta manfaat nyata dalam dunia desain grafis. Anda bisa menggunakan tool editing visual gratis kami di ubahgambar dalam rangka menyiapkan bahan desain.